Indonesia dan Masalah Perbatasan: Beberapa Masalah dalam Perkembangan Daerah Tapal Batas sebagai Bagian Perekonomian Nasional dari Perspektif Sejarah

Yuda B Tangkilisan

Abstract


Ikhtisar: Dalam perkembangan sejarah, perbatasan menjadi penting karena berkenaan dengan ruang tinggal. Aspek ruang pula mengacu pada sumber daya ekonomi yang menjadi arus utama bagi kehidupan masyarakat atau bangsa. Indonesia memiliki rentangan garis perbatasan yang sangat panjang dengan sejumlah negeri tetangga. Salah satu permasalahan utama kawasan perbatasan adalah ketimpangan perkembangan ekonomi dengan wilayah negeri tetangga, termasuk di kawasan perbatasan maritim. Kajian awal ini mencoba menyibak permasalahan yang ada dan menawarkan beberapa pemikiran untuk pengembangan kawasan perbatasan bahari. Penggalian potensi kemaritiman dan pengembangan sarana transportasi laut dapat menjadi pendorong perkembangan daerah yang berada di kawasan seperti itu. Sarana perhubungan juga memegang peranan penting dalam melancarkan lalu-lintas angkutan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Aspek-aspek perhubungan yang disoroti adalah seperti pelayaran rakyat dan penerbangan perintis. Kedua sarana ini berhubungan langsung dengan pemberdayaan masyarakat luas.

Kata kunci: Perbatasan, bahari, perkembangan ekonomi, transportasi laut, dan ekonomi bahari.

Abstract: In historical development, boundary is critical matter due to related to living space. The aspect of space also concentrates to economical resources that become the mainstream for soiety as well as national life. Indonesia has a very long boundary line with several neighbor countries. One of the main problems of boundary areas is the unequal economic condition with the neighbor countries, including in the maritime boundary areas. This preliminary study tries to unveil the existing issues and offers some thoughts to develop those areas. The exploration of martime potentates and the developing of sea transportation facilities are able to be a push factor of the provincial growth in such areas. Transportation also plays an important role in developing public traffics. Such modes of transportation are traditional shipping and pioneer aviation. Those two have a direct link to the development of common people.

Key word: Boundaries, maritime, economic growth, sea transportation, maritime economics.

===

About the Author: Dr. Yuda B. Tangkilisan adalah Dosen Senior di Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (Universitas Indonesia), Kampus UI Depok, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel: yebete@yahoo.com

How to cite this article? Tangkilisan, Yuda B. (2013). “Indonesia dan Masalah Perbatasan: Beberapa Masalah dalam Perkembangan Daerah Tapal Batas sebagai Bagian Perekonomian Nasional dari Perspektif Sejarah” in SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, Vol.1(1), Maret, pp.85-96. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, ISSN 2302-5808.

Chronicle of the article: Accepted (January 27, 2013); Revised (February 27, 2013); and Published (March 24, 2013).


Full Text:

PDF

References


Ali, Ismail. (2012). “Culturing Maritime Elements in Malay Proverbs: A Preliminary Observation” dalam TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.4(1), hlm.21-36.

Ali, Ismail. (2013). “The Teaching and Learning of Maritime History in Strengthening the National Identity in Malaysia-Indonesia: Challenges and Future”. Makalah dalam Seminar Internasional tentang Sejarah dan Pendidikan Sejarah di Kampus UVRI [Universitas Veteran Republik Indonesia], Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 19-21 Mei.

Anderson, Benedict R.O’G. (1972). The Concept of Power in Javanese Culture. Ithaca, New York: Cornell University Press.

Angkasa [majalah], No.3, XXV, 1975, di Jakarta.

Asnan, Gusti. (2008). “Pusat — Pinggiran Dunia Melayu di Nusantara: Dahulu dan Sekarang” dalam SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.1(1), hlm.13-26.

Geertz, Clifford. (1960). The Religion of Java. New York: The Free Press Glencoe.

Hanita, Margaretha. (2002). “Strategi Pertahanan di Wilayah Perbatasan dengan Negara Tetangga dalam Perspektif Ketahanan Nasional: Studi Kasus Daerah Perbatasan di Kalimantan, Papua, dan Timor Barat”. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan. Jakarta: Program Studi Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Pascasarjana UI [Universitas Indonesia].

Hornby, A.S., A.P. Cowie & A.C. Gimson. (1986). Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English: Regularly Updated. Oxford: Oxford University Press.

Jinca, M. Yamin & Paulus Raga. (2008). “Kondisi Layanan Angkutan Laut Perintis di Daerah Tertinggal” dalam Warta Penelitian Perhubungan, Vol.20, No.11.

Krooss, Herman E. & Charles Gilbert. (1972). American Business History. Englewood Cliff, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Kusumaatmadja, Mochtar. (1978). Bunga Rampai Hukum Laut. Jakarta: Bina Cipta.

Lapian, Adrian B. (1987). “Kebudayaan Bahari di Kawasan Laut Sulawesi”. Makalah dalam Seminar Kebaharian ASEAN, diselenggarakan oleh LIPI [Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] di Museum Nasional, Jakarta, Indonesia.

Lapian, Adrian B. (1991). “Sejarah Nusantara, Sejarah Bahari”. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Sejarah di Fakultas Sastra UI (Universitas Indonesia), Kampus UI Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Lapian, Adrian B. (2008). Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17. Jakarta: Komunitas Bambu.

Lapian, Adrian B. (2009). Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut. Jakarta: Komunitas Bambu.

Leirissa, Richard Z. (1994). Halmahera Timur dan Raja Jailolo: Pergolakan Sekitar Laut Seram Awal Abad 19. Jakarta: Balai Pustaka.

Lindblad, J. Thomas [ed]. (2002). Fondasi Historis Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar & Pusat Studi Sosial Asia Tenggara.

Nelson, Robert E. (1977). ”Entrepreneurship Education in Developing Countries” dalam Asian Survey, Vol.17, No.9 [September], hlm.880-885.

Sastrosoenarto, Hartarto. (2006). Industrialisasi serta Pembangunan Sektor Pertanian dan Jasa Menuju Visi Indonesia 2030. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sianturi, Eddy M.T. (2007). “Pemberdayaan Armada Pelayaran Rakyat Guna Mendukung Optimalisasi Penyelenggaraan Pertahanan Negara: Studi Kasus Pelabuhan Sunda Kelapa” dalam http://buletinlitbang.de[han.go.index.asp?vnomor=20&mnorutisi=7 [diakses di Jakarta, Indonesia: 27 Desember 2012].

Sukmawati, Carmelia & Yuda B. Tangkilisan. (2012). Perjalanan, Pemikiran, dan Karya Hartarto Sastrosoenarto: Menteri Perindustrian 1983-1993, Menteri Koordinator 1993-1999. Jakarta: Yayasan Pidi.

Sulistiyono, Singgih Tri. (2003). The Java Sea Network: Patterns in the Development of Interregional Shipping and Trade in the Process of Economic Integration in Indonesia, 1870s-1970s. Leiden, Netherlands: Leiden University Press.

Sulistiyono, Singgih Tri. (2006). “Laut Jawa sebagai Faktor Integratif Wilayah Indonesia: Sebuah Refleksi Historis tentang Periode Kolonial Belanda”. Makalah dalam Diskusi Arung Sejarah Bahari I, Jakarta-Surabaya, pada tanggal 24 Juli.

Sulistiyono, Singgih Tri. (2008). “Sejarah Maritim Nusantara: Perkembangan dan Prospeknya”. Makalah dalam Seminar Arkeologi Maritim di Kampus UI [Universitas Indonesia], Depok, pada tanggal 15 Februari.

Suroyo, A.M. Djuliati. (2005). “Problems of Sources and Methods in Indonesian Maritim History” dalam HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol.VI, No.11 [Juni].

Tangkilisan, Yuda B. & Didik Pradjoko. (2009). “Peranan Penerbangan Perintis dalam Integrasi Nasional dan Perkembangan Ekonomi di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua”. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Depok: Hibah Strategis Nasional Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI [Universitas Indonesia].

Tangkilisan, Yuda B. (2010). “Laut di Antara Berkah dan Kutukan” dalam Prisma: Majalah Pemikiran Sosial-Ekonomi, Vol.29, No.1 [Januari], hlm.119-125.

Tangkilisan, Yuda B. (2011). “Penerbangan Perintis dalam Integrasi Nasional dan Perkembangan Ekonomi Kawasan Persisir: Suatu Kajian Awal” dalam Dyah R. Sudibyakto & Raditya Jati Hisbaron [eds]. Prosiding Seminar Perubahan Iklim di Indonesia: Mitigasi dan Strategi Adaptasi dari Tinjauan Multidisiplin. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM [Universitas Gadjah Mada], hlm.409-422.

Tangkilisan, Yuda B. (2012). “The Impossible is Possible: Hartarto Sastrosoenarto and Industrialization in Indonesia, 1983-1993” dalam TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.4(1), hlm.83-102.

TP [Tim Penyusun]. (2009). “Sejarah Departemen Perhubungan: Dinamika Transportasi di Indonesia dari Masa ke Masa”. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Dephub RI [Departemen Perhubungan Republik Indonesia].

Wibowo, Priyanto & Yuda B. Tangkilisan. (2011). “Pelayaran Rakyat dalam Integrasi Nasional dan Perkembangan Ekonomi Kepulauan Riau dan Maluku Utara, 1950-2010”. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Depok: Hibah Riset Strategis Nasional UI [Universitas Indonesia].

Zuhdi, Susanto. (2006a). “Laut, Sungai, dan Perkembangan Peradaban Dunia Maritim Asia Tenggara, Indonesia, dan Metodologi Strukturis”. Makalah dalam Konferensi Nasional Sejarah VIII di Jakarta.

Zuhdi, Susanto. (2006b). “Mengapa Bukan Pulau Terdepan?” dalam surat kabar Kompas. Jakarta: 5 September.

Zuhdi, Susanto. (2010). Sejarah Buton yang Terabaikan: Labu Rope Labu Wana. Jakarta: Rajawali Pers.