Aktualisasi Sikap Keagamaan dalam Ranah Sosial: Rekonstruksi Peran IPS dalam Pengembangan Sikap Keagamaan

Mohammad Imam Farisi

Abstract


RESUME: Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya agar memiliki kualitas yang diinginkan oleh masyarakat dan bangsanya. Dalam konteks sejarah pendidikan di Indonesia, setidaknya telah terjadi delapan kali perubahan kurikulum, diantaranya adalah Kurikulum 2013 atau K-13, yang sekaligus merupakan kurikulum pertama yang memiliki dasar-dasar pemikiran yang progresif. Ini terkait dengan penggunaan filsafat Rekonstruksionisme Sosial dan Teori Gestalt sebagai landasan pengembangannya. Atas dasar kedua teori filsafat itu pula, Kurikulum 2013 mampu mewahanai prinsip keterpaduan, keutuhan, atau integralitas antar-konten atau isi kurikulum; antara konten kurikulum dengan realitas kehidupan; serta berorientasi pada pembentukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan fungsional secara terintegrasi. Termasuk integrasi kajian keagamaan di dalam semua mata pelajaran di sekolah. Tulisan ini, dengan menggunakan metode kualitatif, berusaha untuk mengkaji dan mendeskripsikan dimensi-dimensi sikap keagamaan dalam Kurikulum 2013, baik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama maupun mata-mata pelajaran lain di pendidikan dasar dan menengah; integrasi kompetensi sikap keagamaan dalam IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial); dan model pengorganisasian pembelajaran IPS-Tematik dalam rangka pembentukan dan aktualisasi sikap keagamaan dalam realitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

KATA KUNCI: Aktualisasi; Sikap Keagamaan; Ranah Sosial; Ilmu Pengetahuan Sosial; Kurikulum 2013.

ABSTRACT: “Actualization of Religious Attitudes in Social Domain: A Reconstruction of the Social Studies Role in the Development of Religious Attitude”. Pedagogically, the curriculum is an educational plan that provides the opportunity for the learners to develop their own potential in a pleasant learning environment and in accordance with his/her ability to have the desired quality of society and nation. In the context of education history in Indonesia, at least it has eight times the curriculum reform, among the changes is the Curriculum 2013 or C-2013, which is the first curriculum has a progressive thinking. This is connected with the use of Social Reconstructionist Philosophy and Gestalt Theory for its development. Based on this, the Curriculum 2013 can integrate between curriculum contents; curriculum contents with the realities of life; and focused on to the creation of functional knowledge, attitudes, and skills integrally. Including it is the integration of religious study in all subjects of curriculum. This paper, by using the qualitative method, tries to analyse and describe the dimensions of religious attitudes in the Curriculum 2013 and its development in the Religious Education as well as other subject areas in the elementary and secondary educations; integration religious attitude competency into Social Studies; and organization model of learning thematic Social Studies in order formation and actualization of religious attitudes in the realities of society, nation, and the state.

KEY WORD: Actualization; Religious Attitude; Social Domain; Social Studies; Curriculum 2013.

About the Author: Dr. Mohammad Imam Farisi adalah Dosen pada Jurusan Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), FKIP UT (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka), UPBJJ (Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh) UT Surabaya, Kampus C UNAIR (Universitas Airlangga) Surabaya 60115, Jawa Timur, Indonesia. E-mail: imamfarisi@ut.ac.id

How to cite this article? Farisi, Mohammad Imam. (2017). “Aktualisasi Sikap Keagamaan dalam Ranah Sosial: Rekonstruksi Peran IPS dalam Pengembangan Sikap Keagamaan” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.10(1) May, pp.71-90. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112.

Chronicle of the article: Accepted (August 17, 2016); Revised (January 15, 2017); and Published (May 30, 2017).


Keywords


Aktualisasi; Sikap Keagamaan; Ranah Sosial; Ilmu Pengetahuan Sosial; Kurikulum 2013

Full Text:

PDF

References


Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Afriki et al. (2013a). Tema 1, Indahnya Kebersamaan: IPS Kelas IV SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Afriki et al. (2013b). Tema 2, Selalu Berhemat Energi: IPS Kelas IV SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Afriki et al. (2013c). Tema 3, Peduli terhadap Makhluk Hidup: IPS Kelas IV SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Afriki et al. (2013d). Tema 4, Berbagi Pekerjaan: IPS Kelas IV SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Aisyah, Siti et al. (2007). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit UT [Universitas Terbuka].

Andayani. (2008). ”Aplikasi Pendekatan Tematis untuk Pembinaan Kompetensi Komunikatif Bahasa Indonesia pada Siswa SLTP” dalam PAEDAGOGIA: Jurnal Penelitian Pendidikan, Jil.11, No.2 [Agustus], hlm.91-100.

Assagaf, Lubna et al. (2013a). Tema 1, Diriku: IPS Kelas I SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Assagaf, Lubna et al. (2013b). Tema 2, Kegemaranku: IPS Kelas I SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Assagaf, Lubna et al. (2013c). Tema 3, Kegiatanku: IPS Kelas I SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Assagaf, Lubna et al. (2013d). Tema 4, Keluargaku: IPS Kelas I SD/MI. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Baynes, K. (1976). About Design. London: Design Council Publication.

Brameld, Theodore. (1965). Education as Power. New York: Holt, Rinehart, and Winston, Inc.

Buchori, M. (2001). Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Bussière, P., F. Cartwright & T. Knighton. (2004). The Performance of Canada’s Youth in Mathematics, Reading, Science and Problem Solving, 2003: First Findings for Canadians Aged 15. Ottawa-Canada: Human Resources and Skills Development Canada, Council of Ministers of Education.

Bussière, P., T. Knighton & D. Pennock. (2007). The Performance of Canada’s Youth in Science, Reading and Mathematics, 2006: First Results for Canadians Aged 15. Ottawa-Canada: Human Resources and Skills Development Canada, Council of Ministers of Education.

Collie, William E. & Lee H. Smith. (1981). “Teaching about Religion in the Schools: The Continuing Challenge” in Social Education, Vol.45(1), pp.1-16.

Cornbelth, C. (2001). “Research on Context, Research in Context” in James P. Shaver [ed]. Handbook of Research on Social Studies Teaching and Learning. New York: Macmillan Publishing Company, pp.265-275.

Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. California: SAGE Publications, Inc.

Dahar, Ratna W. (1991). Teori-teori Belajar. Bandung: Penerbit Erlangga.

Daniel, K. (2011). “Students’ Attitudes on the Teaching of Christian Religious Education in Secondary Schools in Kenya” in International Journal of Psychology and Behavioral Sciences, Vol.1(1), pp.48-54 DOI: 10. 5923/j.ijpbs.20110101.07.

Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (1999). Suplemen Garis-garis Besar Program Pengajaran Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta: Pusbangkurrandik [Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pengukuran Pendidikan].

Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Matapelajaran Ilmu Sosial Sekolah Dasar. Jakarta: Pusbangkurrandik [Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pengukuran Pendidikan].

Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas RI.

Dilek, D. (2007). “Using a Thematic Teaching Approach Based on Pupil's Skill and Interest in Social Studies Teaching” in The International Journal, Vol.7(1), pp.1-8.

Ellis, Arthur K. (1998). Teaching and Learning Elementary Social Studies. Boston: Allyn & Bacon, 6th edition.

Fajar, A. Malik et al. (2001). Platform Reformasi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Logos.

Farisi, Mohammad Imam. (2013). “Kurikulum Rekontruksionis dan Implikasinya terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial: Analisis Dokumen Kurikulum 2013” dalam PAEDAGOGIA: Jurnal Penelitian Pendidikan, Jil.16, No.2 [Agustus], hlm.143-164.

Gagne, Robert M. (1977). The Conditions of Learning. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Gollub, J.P. et al. (2002). Learning and Understanding Improving Advanced Study of Mathematics and Science in USA High Schools. Washington D.C.: NRC Publication.

Gunawan, R. et al. (2013). Sejarah Indonesia untuk Kelas X. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Gusrayani, Diah. (2014). “Developing Students’ Knowledge (K3) of 2013 Curriculum from the Results of Scaffolding in English Teaching” dalam Nurdinah Hanifah & Julia [eds]. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar: Membedah Anatomi Kurikulum 2013 untuk Membangun Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik. Sumedang: UPI [Universitas Pendidikan Indonesia] Sumedang Press.

Hasan, S. Hamid. (2002). “Pendidikan Sebatas Transfer Ilmu” dalam suratkabar Pikiran Rakyat. Bandung: 29 November.

Kaymakcan, R. & H. Meydan. (2012). “Values in the Curricula of Religious Education and Social Studies in Primary Schools in the Context of Local-Universal Dilemma” in Educational Sciences: Theory & Practice, Vol.12(2), Supplementary Special Issue [Spring], pp.1588-1591.

Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Puskur Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. (2013a). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Puskur Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. (2013b). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jakarta: Puskur Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. (2013c). Kurikulum 2013: Kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Puskur Kemendikbud RI [Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Koçoğlu, E. (2016). “Social Studies Teachers’ Perspective of Religion Education in Turkey” in International Online Journal of Educational Sciences, Vol.7(1), pp.145-159.

Kosim, M. (2011). “Urgensi Pendidikan Karakter” dalam Jurnal Karsa, Vol.IXI(1), hlm.85-92.

Koster, W. (2000). “Pengaruh Input Sekolah terhadap Outcome Sekolah: Survai di SLTP Negeri DKI Jakarta” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Th.6(025), hlm.358-368.

Krathwohl, D.R. [ed]. (2002). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

Lombok, J.L.L. (2003). “Peningkatan Mutu Luaran Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Mendukung Terwujudnya Perguruan Tinggi yang Tangguh” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Th.9(044), hlm.602-617.

Marpaung, Y. & H. Julie. (2010). “PMRI dan PISA: Suatu Usaha Peningkatan Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia”. Tersedia secara online di: https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/pen_matematika [diakses di Surabaya, Indonesia: 27 Januari 2017].

Mashud. (2015). “Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Era Abad 21” dalam Jurnal Multilateral, Vol.14, No.2 [Desember]. Tersedia juga secara online di: file:///C:/Users/acer/Downloads/2471-4965-1-SM.pdf [diakses di Surabaya, Indonesia: 27 Januari 2017].

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

NCSS [National Council for the Social Studies]. (1989). Charting a Course: Social Studies for the 21st Century. USA [United States of America]: National Council for the Social Studies.

NCSS [National Council for the Social Studies]. (1994). Expectations of Excellence: Curriculum Standards for Social Studies. Washington, D.C.: National Council for the Social Studies.

NCSS [National Council for the Social Studies]. (2010). National Curriculum Standards for Social Studies: A Framework for Teaching, Learning, and Assessment. Silver Spring, MD: National Council for the Social Studies.

NCSS [National Council for the Social Studies]. (2013a). “Curriculum Guidelines for Social Studies Teaching and Learning”. Tersedia secara online di: http://www.socialstudies.org [diakses di Surabaya, Indonesia: 23 Oktober 2016].

NCSS [National Council for the Social Studies]. (2013b). “Study about Religions in the Social Studies Curriculum”. Tersedia secara online di: http://www.socialstudies.org [diakses di Surabaya, Indonesia: 23 Oktober 2016].

NCSS [National Council for the Social Studies]. (2013c). “A Vision of Powerful Teaching and Learning in the Social Studies: Building Social Understanding and Civic Efficacy”. Tersedia secara online di: http://www.socialstudies.org [diakses di Surabaya, Indonesia: 23 Oktober 2016].

Neuman, W. Lawrence. (2003). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. NewYork: Pearson Education.

Noviani, L. (2010). “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Integrated Learning pada Mata Pelajaran IPS SMP” dalam PAEDAGOGIA: Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol.13(2), hlm.173-187.

Nugraha, Sidik. (2013). “Penerapan Apresiasi pada Mata Pelajaran Seni Budaya di Sekolah Dasar”. Tersedia secara online di: http://p4tksb-jogja.com/arsip/index.php?option [diakses di Surabaya, Indonesia: 23 Oktober 2016].

Ogawa, M. (2013). “Science as the Culture of Scientist: How to Cope with Scientism?”. Tersedia secara online di: www.ouhk.edu.hk/cridal/misc/ogawa.htm [diakses di Surabaya, Indonesia: 27 Januari 2017].

Ozer, A. et al. (2012). “Determining Candidates of Religion Culture and Moral Knowledge Teachers’ Attitude towards Art and Role of Art in Contributing to Their Personal Development” in PROCEDIA: Social and Behavioral Sciences, Vol.51, pp.1039–1043.

Praja, Juhaya S. (2003). Aliran-aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media.

Ruane, Janet M. (2005). Essentials of Research Methods: A Guide to Social Science Research. Oxford: Blackwell Publishing.

Sari, Milya. (2012). “Hakekat Pembelajaran Sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)”. Tersedia secara online di: https://kajianipa.wordpress.com/2012/03/28/hakekat-pendidikan-sians/ [diakses di Surabaya, Indonesia: 7 Januari 2017].

Setiawan, I. et al. (2013). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Soedijarto. (2004). “Kurikulum, Sistem Evaluasi, dan Tenaga Pendidikan sebagai Unsur Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional” dalam Jurnal Pendidikan Penabur, Th.III(3), hlm.89-107.

Somantri, N. (2000). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: UPI [Universitas Pendidikan Indonesia] dan Remadja Rosda Karya, diedit oleh Dedi Supriadi & Rohmat Mulyana.

Sraman, S. (2012). “Buddhist Attitude towards Culture and Other Religions” in Proceedings Archi-Cultural Translations through the Silk Road 2nd International Conference, organized by Mukogawa Women’s University, Nishinomiya, Japan, pp.296-3001.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet.

Sujiono & Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

Sukadi. (2005). “Pendidikan IPS yang Powerful dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi” dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Th.XXXVIII(4), hlm.1-23.

Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sumantri, M. (2002). “Pengembangan Potensi Siswa dengan Kurikulum Terpadu untuk Menjadi Manusia Indonesia Seutuhnya”. Naskah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Perencanaan Kurikulum pada FIP UPI [Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia] di Bandung.

Supriyoko, K. (2001). “Menuai Dampak Panjang Pendidikan” dalam Harian Suara Pembaharuan. Jakarta: 8 Juni.

Susanto, Edi. (2014). “Spiritualisasi Pendidikan Agama Islam: Menuju Keberagamaan Inklusif Pluralistik” dalam Jurnal Nuansa, Vol.11, No.2 [Juli–Desember]. Tersedia secara online juga di: http://download.portalgaruda.org/article.php?article [diakses di Surabaya, Indonesia: 7 Januari 2017].

Suyanto. (2003). “Persoalan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi” dalam suratkabar Kompas. Jakarta: 6 Oktober.

Syadali, M.A. et al. (1997). Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Tafsir, Ahmad. (1994). Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Usiono. (2006). Pengantar Filsafat Pendidikan. Jakarta: Hijri Pustaka Utama.

Wahab, A. Azis. (1986). Materi Pokok Metodologi Pendidikan IPS. Jakarta: Penerbit UT [Universitas Terbuka].

Ward, G. (2003). “Using Theme Cycles” in Total Literacy: Reading, Writing, and Learning. Belmont, CA: Wadsworth/Thomson Learning, pp.439-465.

Welton, D.A. & D.A. Malan. (2004). Children and Their World: Strategies for Teaching Social Studies. Boston: Houghton Mifflin College Div.

Wertheimer, M. (1999). “Gestalt Theory” in Gestalt Theory Jurnal, Vol.21(3), pp.181-183.

Winataputra, Udin S. (2001a). “Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Sistemik Pendidikan Demokrasi: Suatu Kajian Konseptual dalam Konteks Pendidikan IPS”. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan. Bandung: PPs UPI [Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia].

Winataputra, Udin S. (2001b). “Reorientasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Mengantisipasi Perubahan Sosial di Era Global”. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional dan Kongres Forum Komunikasi X Pimpinan FPIPS/FIS/FKIP Universitas/IKIP se Indonesia serta Kongres HISPIPSI di Universitas Negeri Semarang, pada tanggal 22-24 Oktober.

Wurman, Richard S. et al. (2000). Information Anxiety 2. New York: QUE Publication.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.