Dualitas dalam Gerakan Buruh di Indonesia

Sigit Rochadi

Abstract


RESUME: Studi tentang gerakan buruh di Indonesia terlalu dikotomis: di satu pihak menggunakan cara pandang politik, baik gerakan buruh sebagai gerakan politik maupun relasi gerakan buruh dengan partai politik. Di sisi lain, gerakan buruh diposisikan sebagai gerakan ekonomi. Akhir-akhir ini, bangkit kembali cara pandang politik dalam memahami gerakan buruh. Cara pandang semacam itu dipengaruhi oleh teori-teori dari dunia Barat dan Eropa Timur. Teori klasik dari Barat memang melihat gerakan buruh sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan buruh. Teori dari Barat ada juga yang menyatakan bahwa gerakan buruh adalah untuk mencapai tujuan ganda, yaitu optimalisasi upah dan perlindungan pekerjaan. Sebaliknya, teori-teori yang berkembang di Eropa Timur banyak dipengaruhi oleh pandangan bahwa pekerja itu sebagai komoditas; dan majikan yang mempekerjakan mereka telah melakukan eksploitasi dalam berbagai bentuk untuk mendapatkan keuntungan berlipat. Ada juga pandangan bahwa gerakan buruh adalah sebagai kekuatan transformatif secara sosial dan politik. Artikel ini menjelaskan gerakan buruh di Indonesia dengan menggunakan konsep dualitas. Menurut penulis, gerakan buruh di Indonesia paling tepat dipahami dengan konsep dualitas, bukan dengan konsep dualisme maupun dualistik. Dengan menggunakan metode analisis data sekunder, penelitian ini menyimpulkan bahwa tumbuh dan berkembangnya dualitas dalam gerakan buruh di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah kelahiran gerakan buruh, relasi yang khas antara buruh dan negara, pluralitas masyarakat Indonesia, serta industrialisasi yang meluas dan kurang melakukan pendalaman. Menguatnya dualitas dalam gerakan buruh pasca pemerintahan Orde Baru juga disumbang oleh kegagalan pemerintah Soeharto dalam memaksakan gerakan ekonomi bagi para buruh.

KATA KUNCI: Dualitas; Gerakan Buruh; Gerakan Politik; Gerakan Ekonomi; Industrialisasi.

ABSTRACT: “The Duality of Labor Movement in Indonesia”. The study of the labor movement in Indonesia are dichotomous: on the one hand using a political point, both the labor movement as a political movement nor the relation of the labor movement with a political party. On the other hand, the labor movement is positioned as an economic movement. Lately, resurgent political perspective in understanding the labor movement. Such a perspective is influenced by the theories of the West and the Eastern Europe. Classical theory of the West did see the labor movement as an effort to maintain and improve the welfare of workers. Theory of the West, there is also stated that the labor movement is to achieve the dual purpose of optimizing wage and job protection. Conversely, theories that developed in Eastern Europe is heavily influenced by the view that the worker as a commodity; and employers who hire them have done in various forms of exploitation for profit doubled. There is also a view that the labor movement is as transformative power of socially and politically. This article explains the labor movement in Indonesia by using duality concept. According to the writer, labor movement in Indonesia is best understood by the concept of duality, not dualism nor dualistic. By using secondary data analysis method, this study concludes that the emerging and development of the duality in the labor movement in Indonesia formed by momentum birth of the labor movement, the typical relationship between the workers and the state, a plurality of Indonesian society, and the widespread industrialization and the lack of deepening. The duality strengthening during the labor movement after the New Order government era, also formed by Soeharto government's failure to impose economic movement for workers.

KEY WORD: Duality; Labor Movement; Political Movement; Economic Movement; Industrialization.

About the Author: Dr. Sigit Rochadi adalah Dosen FISIP UNAS (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional), Jalan Sawo Manila, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550, Indonesia. Korespondensi penulis adalah: sigitrochadi@yahoo.com dan siroabadi@gmail.com

How to cite this article? Rochadi, Sigit. (2016). “Dualitas dalam Gerakan Buruh di Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.9(1) May, pp.89-104. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112.

Chronicle of the article: Accepted (April 29, 2015); Revised (February 15, 2016); and Published (May 30, 2016).


Keywords


Dualitas; Gerakan Buruh; Gerakan Politik; Gerakan Ekonomi; Industrialisasi.

Full Text:

PDF

References


Baumol, William J., Robert E. Litan & Carl J. Schramm. (2010). Good Capitalism, Bad Capitalism: Kapitalisme Baik, Kapitalisme Buruk, dan Ekonomi Pertumbuhan dan Kemakmuran. Jakarta: Gramedia, Terjemahan.

Boeke, Julius H. (1953). Economics and Economic Policy of Dual Societies as Exemplified by Indonesia. New York: Institute of Pacific Relations.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (1988). Statistik Industri 1986: Hasil Pengolahan Perusahaan Industri Besar dan Sedang. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2007). Survey Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2010). Sensus Penduduk. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2014). Statistik Indonesia 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Breman, Jan. (1997). Menjinakkan Sang Kuli: Politik Kolonial pada Awal Abad ke-20. Jakarta: Grafiti Press, Terjemahan.

Burke, Peter. (2003). Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Terjemahan.

Coe, Niel M. & David C. Joodhus-Lier. (2010). “Re-Embedding the Agency of Labour” dalam Ann Cecilie Bergene, Sylvi B. Endresen & Hege Merete Knutsen [eds]. Missing Link in Labour Geography: The Dynamic of Economic Space. Surrey: Ashgate Publishing.

Dahrendorf, Ralf. (1986). Konflik dan Konflik dalam Masyarakat Industri. Jakarta: Rajawali Pers, Terjemahan.

Deyo, F. (1989). Beneath the Miracle: Labor Subordination in the New Asian Industrialism. Berkeley: University of California Press.

Dunlop, John. (1944). Wage Determination Under Trade Union. New York: Macmillan.

Edman, Peter. (2015). Komunisme a la Aidit: Kisah Partai Komunis Indonesia di Bawah Kepemimpinan D.N. Aidit, 1950-1965. Yogyakarta: Penerbit Narasi, Terjemahan.

Feith, Herbert & Lance Castles [eds]. (1988). Pemikiran Politik Indonesia, 1945-1965. Jakarta: Penerbit LP3ES, Terjemahan.

Ford, Michele. (2009). Workers and Intellectuals: NGOs, Trade Unions, and the Indonesian Labour Movement. Singapore: Singapore University Press, Hawaii University Press, and KITLV Press.

Ford, Michele. (2014). “Learning by Doing: Trade Unions and Electoral Politics in Batam, Indonesia, 2004–2009” dalam South East Asia Research, Vol.22(3), hlm.341-357.

Gani, M.A. (1984). Cita Dasar & Pola Perjuangan Syarikat Islam. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Geertz, Clifford. (1988). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya, Terjemahan.

Giddens, Anthony. (2003). Teori Strukturasi untuk Analisis Sosial. Pasuruan: Penerbit Pedati, Terjemahan.

Gie, Soe Hok. (1992). Di Bawah Lentera Merah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Henselin, James M. (2006). Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, Terjemahan.

Ingleson, John. (2004). Tangan dan Kaki Terikat: Dinamika Buruh, Sarekat Buruh, dan Perkotaan Masa Kolonial. Jakarta: Komunitas Bambu, Terjemahan.

Jackson, Karl D. (1990). Kewibawaan Tradisional, Islam, dan Pemberontakan: Kasus Darul Islam Jawa Barat. Jakarta: Grafiti Pers, Terjemahan.

Juliawan, Benny Hari. (2011). “Street-Level Politics: Labour Protest in Post-Authoritarian Indonesia” dalam Journal of Contemporary Asia, Vol.41(3), hlm.349-370.

Kahin, George McTurnan. (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.

Kemenruh RI [Kementrian Perburuhan Republik Indonesia]. (1958). Tindjauan Masalah Perburuhan: Bulan Mei. Djakarta: Kementrian Perburuhan Republik Indonesia.

Kerr, Clark et al. (1960). Industrialism and Industrial Man: The Problem of Labor and Management in Economic Growth. California: Harvard University Press.

Klandermans, Bert. (2005). Protes dalam Kajian Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Terjemahan.

Layendecker, L. (1983). Tata, Perubahan, dan Ketimpangan: Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi. Jakarta: PT Gramedia.

Lenin, Vladimir. (1902). What is to Be Done? Moscow: Lenin Selected Works, transcription by Tim Delaney.

Lerner, Daniel. (1983). Memudarnya Masyarakat Tradisional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Terjemahan.

Levine, Salomon B. (1963). “Japanese Trade Unionism as a Model in Economic Development” dalam E.M. Kassalow [ed]. National Labor Movement in the Postwar World. n.c. [no city]: North-Western University Press, hlm.195-203.

Madjalah: Tindjauan Masalah-masalah Perburuhan. Djakarta: Maret 1962.

Marx, Karl. (1990). Capital: Critique of Political Economy, Volume 1. New York: Penguin Books, firstly published in 1867.

Mehta, Swati. (2012). “Structural Transformation and Industrialization: A Panel Analysis of Indian Manufacturing Industries” dalam The Journal of Comparative Asian Development, Vol.11(1), hlm.152-194.

Mintz, Jeanne S. (2002). Muhammad, Marx, Marhaen: Akar Sosialisme Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Terjemahan.

Mizuno, Kosuke. (2014). “Globalization and Labor Policy as well as Organized Labor in Indonesia” dalam The Journal of Social Policy and Labor Studies, Vol.8, hlm.363-378.

Moertopo, Ali. (1975). Buruh dan Tani dalam Pembangunan. Jakarta: Penerbit CSIS.

Perlman, Selig. (1928). A Theory of the Labor Movement. New York: Macmillan.

Priyono, B. Herry. (2002). Anthony Giddens: Suatu Pengantar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Ramos, Elias T. (1978). “Trade Union and Filipino Society” dalam Everett M. Kassalow & Ukandi G. Damachi [eds]. The Role of Trade Union in Developing Societies. Geneva: ILO [International Labour Organization].

Ramos, Elias T. (1982). “Strategi Hubungan Perburuhan Asia Tenggara: Analisis Perbandingan“ dalam Prisma, Th.XI, No.12 [Desember], hlm.38-47.

Robinson, Richard. (1986). Indonesia: The Rise of Capital. Sydney: Allen and Unwinn.

Rocamora, J. Eliseo. (1991). Nasionalisme Mencari Ideologi. Jakarta: Grafiti Pers, Terjemahan.

Rochadi, Sigit. (2009a). “Fragmentasi dan Kelemahan Gerakan Buruh di Indonesia Pasca Orde Baru”. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan. Surabaya: FISIP UNAIR [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga].

Rochadi, Sigit. (2009b). “Transisi ke Kapitalisme sebagai Arena Gerakan Sosial: Kasus Indonesia” dalam Bumantara, Vol.1(1), hlm.1-12.

Saksono, Ignatius Gatut. (2008) Marhaenisme Bung Karno. Jakarta: Rumah Belajar Yabinkas.

Sandra. (1961). Sedjarah Pergerakan Buruh di Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakjat.

Scott, James C. (2000). Senjatanya Orang-Orang yang Kalah: Bentuk-bentuk Perlawanan Sehari-hari Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Terjemahan.

Shiraishi, Takashi. (1997). Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa, 1912-1926. Jakarta: Grafiti Pers, Terjemahan.

Silaban, Rekson. (2011). Repositioning the Labor Movement: Road Map the Indonesian Labor Movement After Reformasi. Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung.

Singer, H.W. (1970). “Dualism Revisited: A New Approach to the Problems of Dual Society in Developing Countries” dalam The Journal of Development Studies, Issue of October, hlm.60-15.

Soekanto, Soerjono. (1981). Pokok-pokok Hukum Adat. Bandung: Penerbit Alumni.

Soekarno. (2000). Marhaenisme. Jakarta: Promedia.

Song, Jeyeoun. (2012). “Economic Distress, Labor Market Reforms, and Dualism in Japan and Korea” dalam Governance, Vol.25(3), hlm.415–438.

Subagijo, I.N. (1980). Jusuf Wibisono: Karang di Tengah Gelombang. Jakarta: Gunung Agung.

Subekti, Valina Singka. (2014). Partai Syarikat Islam Indonesia: Kontestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elit. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Tarrow, Sydney. (1996). Power in Movement: Social Movement, Collective Action, and Mass Politics in the Modern State. Cambridge: Cambridge University Press.

Tedjasukmana, Iskandar. (1959). The Political Character of the Indonesian Trade Union Movement. Ithaca, New York: Cornell Modern Indonesia Project.

Thirkell, John, Richard Scase & Sarah Vickerstaff. (2005). Labour Relation and Political Change in Eastern Europe. London: Taylor and Francis.

Trimurti, S.K. (1975). Hubungan Pergerakan Buruh Indonesia dengan Pergerakan Kemerdekaan Nasional. Jakarta: Yayasan Idayu.

Warren, Bill. (1980). Imperialism: Pioneer of Capitalism. London: New Left Books.

Webb, Sidney & Beatrice Webb. (1920). The History of Trade Unionism. Boston: American Economic Association.




SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.