Pengembangan Strategi Konstruktivistik dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial Mahasiswa

Tanto Sukardi

Abstract


RESUME: Selama ini disinyalir bahwa proses pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di berbagai jenjang pendidikan pada umumnya masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Pembelajaran IPS tidak mampu membekali keterampilan sosial peserta didik sebagai keterampilan hidup yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kepekaan sosial mahasiswa melalui pengembangan strategi konstruktivistik dalam pembelajaran IPS. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, tes, dan angket, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepekaan sosial mahasiswa berada pada predikat sangat tinggi (3.50 4.00), dapat mencapai 89%, yang diawali dengan membiasakan diri untuk mampu berpikir kritis (dimensi kognitif) melalui pemahaman konsep dan teori ilmu-ilmu sosial. Kepekaan sosial dengan predikat sangat tinggi (3.50 4.00), mencapai 94.5%, dapat dibentuk dengan menindaklanjuti kemampuan berpikir kritis untuk membentuk sikap (dimensi afektif), yang menekankan pada isu-isu sosial kontemporer yang terjadi dalam masyarakat. Dengan cara ini akan terbentuk empati terhadap kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Kepekaan sosial dengan predikat yang sangat tinggi (3.50 4.00), mencapai 96.4%, dapat mendorong kesadaran perlunya kamampuan dan keterampilan berkomunikasi di antara mahasiswa dalam rangka menyebarluaskan apa yang dirasakan.

KATA KUNCI: Konstruktivistik, pembelajaran IPS, berpikir kritis, membentuk sikap, kamampuan dan keterampilan berkomunikasi, serta kepekaan sosial.

ABSTRACT: Developing Constructivist Strategy in Social Studies Learning to Increase Student’s Social Sensitivity”. Currently allegedly that during the learning process of IPS (Social Studies) at various levels of education in general still use conventional learning strategies. Learning Social Studies is unable to provide the social skills of students as life skills that can be practiced in everyday life. The purpose of this research is to know the increase of student’s social sensitivity through developing constructivist strategies in Social Studies learning. Data was collected using observation, test, questionnaire, then analyzed by using percentage. The research result can be conclude that student’s social sensitivity on the highest predicate (3.50 4.00), can achieve 89%, that begins with adapting the student to be able to think critically (cognitive dimension) through the understanding of concept and social sciencies theory. Social sensitivity on the highest predicate (3.50 4.00), that achieved 94.5%, can be formed by following up the ability of thinking critically to form the attitudes (affective dimension) that emphasis on contemporary social issues that happen in the society. In this way, empathy for the fact that occurs in the society can be formed. Social sensitivity on the highest predicate (3.50 4.00), that achieved 96.4%, can push the awareness of the need for ability and communication skills among students in order to disseminate what is perceived.

KEY WORD: Constructivist, social studies learning, thinking critically, form the attitudes, ability and communication skills, and social sensitivity.

About the Author: Dr. Tanto Sukardi adalah Dosen Senior pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Jalan Raya Dukuhwaluh, Kota Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia. Alamat e-mail: tanto_sukardi@yahoo.com

How to cite this article? Sukardi, Tanto. (2015). “Pengembangan Strategi Konstruktivistik dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial Mahasiswa” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.8(1) Mei, pp.55-66. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNHAS Makassar, and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112.

Chronicle of the article: Accepted (September 22, 2014); Revised (December 22, 2014); and Published (May 30, 2015).


Full Text:

PDF

References


Banks, J.A. (1985). Teaching Strategis for the Social Studies: Inquiry Valuing and Decision Making. Menlo-Park, California: Addison Wesley Publishing Company.

Barr, R. et al. (1987). Hakekat Dasar Studi Sosial. Bandung: Penerbit Sinar Baru, Terjemahan.

Brooks, J.G. & M.G. Brooks. (1999). In Search of Understanding: The Case for Constructivist Classroom. Allexandra: ASCD USA.

Calhoum, D.W. (1991). Social Science in an Age of Change. New York: Harper & Row.

Dickinson, A.K., P.J. Lee & P.J. Rogers [eds]. Learning History. London: Heinemann Educational Books.

Dimyati, M. (1989). Pengajaran Ilmu-ilmu Sosial di Sekolah: Bagian Intergral Sistem Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Evans, R.W. & D.W. Saxe. (1996). “Hanbook on Teaching Social Studies Issues” dalam R.W. Evans & D.W. Saxe [eds]. National Council for the Social Studies: Bulletin 93. Washington DC [Distric of Colombia]: NCSS USA [National Council for the Social Studies, United States of America].

Fenton, E. (1967). The New Social Studies. New York: Holt Rinehart & Winston Inc.

Giese, J.R. (1991). “The Sience-Technology-Society (STS): Theme and Social Studies Education” dalam J.P. Shaver et al. [eds]. Handbook of Research on Social Studies Teaching and Learning. New York: Macmillan Publishing Company.

Hasan, S.H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud RI [Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Hertzberg, H.W. (1981). Social Studies Reform, 1880-1980. Boulder-Colorado: Social Science Education Consortium, Inc.

Kinsler, K. & M. Gamble. (2001). Reforming Schools. London and New York: Continum.

Myers, C.B. [ed]. (2000). National Standards for Social Teaching. Washington DC [District of Colombia]: National Council for the Social Studies.

Scott, K.P. (1991). “Echivening Social Studies Affective Aims: Values Empathy and Moral Development” dalam J.P. Shaver et al. [eds]. Handbook of Research on Social Studies Teaching and Learning. New York: Macmillan Publishing Company.

Shemilt, D. (1984). “Beauty and the Philosopher: Empathy in History and Classtoom” dalam A.K. Dickinson, P.J. Lee & P.J. Rogers [eds]. Learning History. London: Heinemann Educational Books.

Soeitoe, S. (1988). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI [Universitas Indonesia].

Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press.

UMP [Universitas Muhammadiyah Purwokerto]. (2013). Ketentuan Akademik UMP Tahun 2013. Purwokerto: Penerbit UMP.

Waney, M.H. (1989). Wawasan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud RI [Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia], Terjemahan.

White, C. (1997). “Indonesian Social Studies Educational: Critical Analysis” dalam The Social Studies, March-April Issue. Houston: Academic Research Library.




SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.