Environmental Education and Community Participation: The Importance of Conservation Lessons in Teaching and Learning for Environmental Conservation Efforts in the Region of Sagara Anakan

Dede Sugandi

Abstract


ABSTRACT: Conservation, as an attempt of sustainable maintenance and preservation of the environment, requires community participation. This research tries to analysis of: (1) the characteristics of Sagara Anakan watershed and territory; (2) the conducts of environmental conservation and community participation; and (3) the relevant of conservation subject for teaching and learning in Senior High School. The method employed was survey with analysis on forms of conservation and farmers’ participation. The results show that Sagara Anakan region serves for various activities, such as fishery, tourism, sport, and transportation. Conservation in the form of reforestation has not been conducted, because it is thought to cause low production of the crops. The subject of conservation is less relevant to the teaching and learning materials on environmental conservation. Fortunately, various forms of conservation have been done by the community. The forms of conservation are different for each part of the watershed, depending on the physical conditions and the possibility for land cultivation. On the other hand, to develop the teaching and learning materials, the local environment should be the resources for student learning. By this way, students will be encouraged to engage in problem-solving pertaining to the environmental conservation.

KEY WORD: Forms of conservation, community participation, environmental damage, teaching and learning, Sagara Anakan region, and environmental education.

RESUME: Artikel ini berjudul “Pendidikan Lingkungan Hidup dan Partisipasi Masyarakat: Pentingnya Pelajaran Konservasi dalam Pengajaran dan Pembelajaran untuk Upaya Konservasi Lingkungan di Daerah Sagara Anakan”. Konservasi, sebagai upaya pemeliharaan dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan, memerlukan partisipasi masyarakat. Penelitian ini mencoba menganalisis: (1) Karakteristik daerah aliran sungai dan wilayah Sagara Anakan; (2) perilaku konservasi lingkungan dan partisipasi masyarakat; serta (3) Relevansi subjek konservasi untuk pengajaran dan pembelajaran di Sekolah Menengah Aatas. Metode yang digunakan adalah survei dengan analisis bentuk konservasi dan partisipasi petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Sagara Anakan berfungsi untuk berbagai kegiatan, seperti perikanan, pariwisata, olah raga, dan transportasi. Konservasi dalam bentuk reboisasi belum dilakukan, karena diduga menyebabkan rendahnya produksi tanaman. Subjek konservasi kurang relevan dengan pengajaran dan materi pembelajaran tentang konservasi lingkungan. Untungnya, berbagai bentuk konservasi telah dilakukan oleh masyarakat. Bentuk-bentuk konservasi yang berbeda untuk setiap bagian dari daerah aliran sungai, tergantung pada kondisi fisik dan kemungkinan untuk pengolahan tanah. Di sisi lain, untuk mengembangkan pengajaran dan pembelajaran, materi muatan lokal harus menjadi sumber pembelajaran bagi siswa. Dengan cara ini, siswa akan didorong untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.

KATA KUNCI: Bentuk konservasi, partisipasi masyarakat, kerusakan lingkungan, pengajaran dan pembelajaran, daerah Sagara Anakan, dan pendidikan lingkungan.

About the Author: Dr. Dede Sugandi is a Senior Lecturer at the Department of Geography Education, Faculty of Social Studies Education UPI (Indonesia University of Education), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, West Java, Indonesia. Corresponding author is: dsugandi58@yahoo.com

How to cite this article? Sugandi, Dede. (2013). “Environmental Education and Community Participation: The Importance of Conservation Lessons in Teaching and Learning for Environmental Conservation Efforts in the Region of Sagara Anakan” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.6, No.2 [November], pp.183-196. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112.

Chronicle of article: Accepted (September 12, 2013); Revised (October 17, 2013); and Published (November 20, 2013).


Full Text:

PDF

References


BAKOSURTANAL [Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional]. (2001). Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000. Bogor, West Java: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

BPKSA [Badan Pengelola Kawasan Segara Anakan]. (2007). “Laporan Kegiatan Pengendalian Penduduk dan Penduduk Pendatang di Kawasan Segara Anakan”. Unpublished Report. Cilacap, Central Java: Badan Pengelola Kawasan Segara Anakan.

Budhistrisna, T. (1986). Peta Geologi Lembar Tasikmalaya. Bandung: Badan Geologi, Direktorat Geologi Bandung.

Darmawidjaya, I. (1990). Klasifikasi Tanah: Dasar Teori bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Darsiharjo. (2010). “Model Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan di Daerah Hulu Sungai”. Unpublished Research Report. Bandung: Prodi Manajemen Resort dan Leisure UPI [Universitas Pendidikan Indonesia].

Dishub [Dinas Perhubungan]. (2004). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bidang Perhubungan Laut. Cilacap, Central Java: Pemerintah Kabupaten Cilacap.

DPP [Dinas Pertanian dan Peternakan]. (2011). Data Curah Hujan Kabupaten Cilacap Tahun 2000-2009. Cilacap, Central Java: BBWS Citanduy.

Erftemeijer, P., B.V. Balen & E. Djuharsa. (1988). “The Importance of Sagara Anakan for Nature Conservation with Special Reference to its Avifauna”. Unpublished Research Report. Bogor, West Java: PHPA-AWB/INTERWADER.

Hadi. (1995). Aspek Sosial Amdal: Sejarah, Teori, dan Metode. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardjowigeno, S. (2003). Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Penerbit Akademika Pressindo.

Jaya, T.K. (2004). “Potensi Kekayaan Alam Indonesia”. Avalaible [online] also at: www.jurnal-ekonomi.org/204/04/22/Ada%20Apa%20dengan%20Pengelolaan [accessed in Bandung, Indonesia: 10 August 2012].

Kaplan, S. & R. Kaplan. (1999). “Visual Environment: Public Participation in Design and Planning” in Journal of Social Issues, Vol.45 No.1.

Kartasapoetra. (2005). Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, third edition.

Kartasasmita. (1997). “Factors Affecting the Development of Civil Society in Political Participation”. Available [online] also at: http://pustakaonline. wordpress.com/2008/03/22/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-partisipasi-politik-masyarakat-dalam-pembangunan-desa/18 [accessed in Bandung, Indonesia: 18 December 2012].

Kastowo & N. Suwarna. (1996). Peta Geologi Lembar Majenang. Bandung: Badan Geologi, Direktorat Geologi Bandung.

Kurnia. (2000). Indonesia, Soil Conservation, and Watershed Management in Asia and the Pasific. Tokyo: Asia Productivity Organisation.

Mardikanto. (1994). “Pengertian Partisipasi”. Available [online] alsoat: http://turindraatp.blogspot.com/2009/06/pengertian-partisipasi.html [accessed in Bandung, Indonesia: 15 July 2012].

Meyer, W.B. & B.L. Turner. (1998). Change in Land Use and Land Cover: A Global Perspective. United Kingdom: Cambridge University Press.

Nugroho. (1999). “Sistem Pendekatan Konservasi Tanah dan Air untuk Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Kritis”. Unpublished Research Report. Bandung: UPI [Universitas Pendidikan Indonesia].

Pasaribu & Simanjuntak. (1986). Sosiologi Pembangunan. Bandung: Penerbit Tarsito.

Saragih, B. (1993). “Pemantapan Kelembagaan Sosial Ekonomi: Suatu Upaya Penanggulangan Kemiskinan di DAS Kritis” in Prosiding Seminar. Yogyakarta: UGM [Universitas Gadjah Mada].

Sastropoetro. (1995). “Pengertian Partisipasi”. Available [online] at: http://turindraatp. blogspot. com/2009/06/pengertian-partisipasi.html [accessed in Bandung, Indonesia: 22 Agus 2012].

Satyana, A. (2010). “Sedimentasi Segara Anakan, Cilacap”. Available [online] also at: www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg21920.Html [accessed in Bandung, Indonesia: 21 June 2011].

Simanjuntak & Surono. (1992). Peta Geologi Lembar Pangandaran. Bandung: Badan Geologi, Direktorat Geologi Bandung.

Sinatala, A. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB [Institut Pertanian Bogor].

Soeriaatmadja, R.E. (1997). Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB [Institut Teknologi Bandung].

Sugandi, D., Jupri & N. Trianawati. (2008). “Pemanfaatan Citra Satelit Landsat dalam Pengelolaan Tata Ruang dan Aspek Perbatasan Delta di Laguna Segara Anakan”. Unpublished Research Report. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi UPI [Universitas Pendidikan Indonesia].

Sukardi, Y. (2010). “Permasalahan Sagara Anakan”. Available [online] also at: http://sidhat.blogspot.com/ [accessed in Bandung, Indonesia: 29 July 2012].

Sukmawardani, I. (2006). “Respon Masyarakat dalam Pelestarian Sumberdaya Hutan Mangrove di Sagara Anakan, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap”. Unpublished Research Report. Yogyakarta: UGM [Universitas Gadjah Mada].

Sumaatmadja, Nursyid. (2005). Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Bandung: CV Alfabeta.

Supriatna, S. et al. (1992). Peta Geologi Lembar Karang Nunggal. Bandung: Badan Geologi, Direktorat Geologi Bandung.

Supriatna, T. (1997). Birokrasi: Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan. Bandung: Humainora Utama Press.

Supriharyono. (2008). Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati. Semarang: Penerbit Pustaka Pelajar.

Suripin. (2004). Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suryanto, E.S. (2004). “Pengelolaan Lingkungan Hutan Desa di Segmen Tengah Daerah Aliran Sungai: Studi Kasus Pembangunan Hutan Desa di DAS Babon, Kota Semarang”. Unpublished Master/Magister Thesis. Semarang, Central Java: Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana UNDIP [Universitas Diponegoro].

Sutrisno, A. (1997). “Penyuluhan Pertanian Partisipatif: Penyuluhan yang Berorientasi pada Petani”. Available [online] also at: http://antonsutrisno.webs. com/apps/blog/show/4575324-penyuluhan-pertanian-partisipatif-penyulu-han-yang-berorientasi-pada-petani [accessed in Bandung, Indonesia: 3 September 2012].

Tisdell, C.A. (1993). Economics of Environmental Conservation: Economics for Environmental and Ecological Management. Amsterdam, London, New York, and Tokyo: Elsevier.

Widodo, S. (2011). “Rencana Pelaksanaan Program (RPP): Materi Pembelajaran Konservasi di SMA Klaces, Kabupaten Cilacap”. Unpublished Report. Cilacap, Central Java: SMA [Sekolah Menengah Atas] Klaces.

Yasushi, S. & S. Hardjosuwarno. (1994). “Mangrove Forest of Sagara Anakan Lagoon”. Unpublished Reserach Report. Tokyo, Japan: NODAI Center for International Program, University of Agriculture.




SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.