Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Masyarakat Terasing di Indonesia

Mat Syuroh

Abstract


ABSTRAK: Program PMT (Pembinaan Masyarakat Terasing) di Indonesia menggunakan pola permukiman kembali, yakni memindahkan penduduk asli atau suku terasing ke pemukiman baru. Dengan pemukiman baru diharapkan suku terasing, seperti Suku Kubu, dapat dimasyarakatkan seperti layaknya masyarakat yang sudah maju. Maka disusunlah perencanaan berdasarkan konsep ideal yang rapi, dengan penanggung jawab teknis adalah Departemen Sosial. Namun program ”pembinaan” ini ternyata mengalami kegagalan. Tidak cukup bertahan dalam setengah tahun, atas kesadaran mereka dan pertimbangan rasional mereka, maka orang-orang Suku Kubu ini kembali ke pondok-pondok asal mereka di Bukit Duabelas. Program ”pembinaan” yang mereka harapkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Program ”pembinaan” dengan pola permukiman kembali suku terasing, termasuk Suku Kubu, justru merupakan proses pengasingan bagi masyarakat terasing yang sesungguhnya memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan tradisional yang justru mungkin dapat membangun kembali tatanan masyarakat modern yang lebih menjamin penghargaan atas kemanusiaan. Hasil analisis dan temuan di lapangan menunjukkan bahwa untuk mensukseskan program memasyarakatkan suku terasing harus diubah dari pola ”pembinaan” menjadi pola ”pemberdayaan” dengan berbagai kebijakan yang lebih memperhatikan aspirasi dan nilai-nilai budaya lokal yang mereka miliki.

Kata-kata kunci: Evaluasi program, suku terasing di Indonesia, pembinaan dan pemberdayaan, serta kearifan lokal dan tradisional.

About the Author: Dr. Mat Syuroh adalah Dosen pada Program Pascasarjana STISIPOL (Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Jalan Swadaya/Basuki Rahmat, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Alamat surel (surat elektronik) beliau adalah: aspensi@yahoo.com

How to cite this article? Syuroh, Mat. (2011). “Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Masyarakat Terasing di Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.4, No.2 [November], pp.229-248. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112.

Chronicle of article: Accepted (September 3, 2011); Revised (October 5, 2011); and Published (November 20, 2011).


Full Text:

PDF

References


Azwar, Saifuddin. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depsos RI [Departemen Sosial Republik Indonesia]. (1994). Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No.5 Tahun 1994 tentang Masyarakat Terasing. Jakarta: Direktorat Bina Masyarakat Terasing, Departemen Sosial RI.

Depsos RI [Departemen Sosial Republik Indonesia]. (2000). Data dan Informasi Pembinaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Terasing. Jakarta: Dirjen Trasos Depsos RI [Direktur Jenderal Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia].

Andaya, L.Y. (2001). “The Search for the ‘Origins’ of Melayu” dalam Journal of Southeast Asian Studies, 15(3). Singapore: Singapore University Press.

Andaya, W.A. (1993). To Live as Brothers. Honolulu, Hawaii: University of Hawaii Press.

Andree, K. (1874). Das Welt der Orang Kubus Auf Sumatra: Globus, Zeitschrift fur Länder und Völkerkunde. Braunschweig: Friedrich Bieweg und Zohn.

Ahimsa-Putra, H.S. (2001). Lévi-Strauss, Mitos, dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.

Alasutari, P. (1996). Researching Culture: Qualitative Method and Cultural Studies. London: Sage Publications.

Cassirer, C. (1987). Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang Manusia. Jakarta: PT Gramedia, Translation.

Damsté, H.T. (1901). Een Maleische Legende Omtrent de Afstammeling der Orsten van de Musi Banyuasin en de Geschiedenis der Oerang Koeboe. Batavia: Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur Twintigste Deel Nos 1-6, Kolff & Co.

Djoewisno, M.S. (1988). Potret Kehidupan Masyarakat Badui. Jakarta: Penerbit SAS.

Dongen, V. (1910). ”De Koeboes in de Onderafdeling Koeboestreken der Residentie Palembang” dalam Bijdragen tot de Taal -, Land-, en Volkenkunde, 63, hlm.191-335.

Dove, M. (1997). Manusia dan Alang-alang di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soelaiman, M. Munadar. (1998). Dinamika Masyarakat Transisi: Mencari Alternatif Teori Sosiologi dan Arah Perubahan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suparlan, Parsudi. (1988). Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Wawancara dengan anggota Suku Kubu di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 20 Oktober 2009.

Wawancara dengan Kepala-kepala Desa di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 10 November 2009.

Wawancara dengan petugas Departemen Sosial di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 10 November 2009.

Wawancara dengan Romses, 21 Tahun, anggota Suku Kubu, di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 20 Oktober 2009.

Wawancara dengan Temenggung Tarib, Kepala Suku Kubu, di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 20 Oktober 2009.




SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.