Pengembangan Model Pembudayaan Nilai-Moral dalam Pendidikan Dasar di Indonesia: Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Bandungrejosari 1 Kota Malang, Jawa Timur

Kama Abdul Hakam

Abstract


ABSTRAK: Kajian terhadap model pembudayaan nilai-moral di lingkungan pendidikan dan pengembangan model alternatif hipotetik perlu dilakukan agar menjadi acuan bagi pemegang kebijakan, praktisi pendidikan, dan stakeholder pendidikan dalam melakukan pembudayaan nilai-moral di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik untuk studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Sumber data utama adalah kata-kata dan tindakan warga sekolah SD (Sekolah Dasar) Negeri Bandungrejosari I di Kota Malang, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembudayaan nilai-moral dapat dikembangkan melalui tiga pendekatan, yaitu: (1) Pengintegrasian nilai-moral pada mata pelajaran; (2) Melalui penataan suasana sekolah, baik unsur fisik maupun non fisik sehingga nilai-moral kondusif untuk diimplementasikan di sekolah; dan (3) Melalui program ekstrakurikuler seperti pramuka, drum band, dan bela diri. Adapun “core value” model realitas sekolah ini adalah Ar-Rahman dengan 11 nilai rinciannya seperti: ketakwaan, keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, keteladanan, dan kewirausahaan, yang dikemas dengan istilah 11 K.

Kata-kata kunci: Pengembangan model, pendidikan nilai-moral, peserta didik, nilai-nilai Pancasila, dan warganegara yang baik.

About the Author: Dr. H. Kama Abdul Hakam adalah Dosen Jurusan Pendidikan Umum FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia. Beliau boleh dihubungi dengan alamat e-mail: kama.hakam@yahoo.com

How to cite this article? Hakam, Kama Abdul. (2011). “Pengembangan Model Pembudayaan Nilai-Moral dalam Pendidikan Dasar di Indonesia: Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Bandungrejosari 1 Kota Malang, Jawa Timur” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.4, No.2 [November], pp.159-184. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112.

Chronicle of article: Accepted (September 24, 2011); Revised (October 27, 2011); and Published (November 20, 2011).


Full Text:

PDF

References


Abdul Hakam, Kama. (2000). Pendidikan Nilai. Bandung: Value Press.

Abdullah. (2005). “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Perilaku Nilai-Moral Siswa”. Disetasi Doktor Tidak Diterbitkan. Bandung: Program Studi Pendidikan Umum/Nilai, Sekolah Pascasarjana UPI [Universitas Pendidikan Indonesia].

Alwasilah, A. Chaedar. (2002). Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Kiblat Buku Utama dan Pustaka Jaya.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahmuller, C.E. (1996). The Future of Democracy and Education for Democracy. Calabasas: CCE [Center for Civic Education].

Bertens, K. (2000). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cetakan ke-5.

Budimansyah, Dasim. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Bandung: Genesindo.

Bloch, Eric. (1986). Scientific and Technology Literacy: The Need and the Challenge. Baltimore, MD: Free Press.

Boediono et al. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang Depdiknas RI [Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia].

BSNP [Badan Standar Nasional Pendidikan]. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: BSNP.

CCE [Center for Civic Education]. (2000). An International Framework for Education in Democracy. Calabasas: Free Press.

CICED [Center for Indonesian Civic Education]. (1999). Workshop on the Development of Content and Paradigm of Civic Education for Schools: Conclusions. Bandung: CICED.

CICED [Center for Indonesian Civic Education]. (2000). A Need-Assessment for New Indonesian Civic Education: A National Survey Final Report. Bandung: CICED.

Cohen, Stanley. (1972). Folk Devils and Moral Panics: The Creation of the Mods and Rockers. London: McGibbon & Kee.

Comb, Arthur W. (1978). “Affective Education or None at All” dalam Values Education Journal, 4(2), hlm.25-40.

Darmadi, Hamid. (2007). Dasar-dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.

Darmodihardjo, Dardji. (1979). Pancasila: Suatu Orientasi Singkat. Jakarta: PN Balai Pustaka, cetakan ke-8.

Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. (1990). Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud RI.

Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2004). Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: Depdiknas RI.

Depdiknas [Departemen Pendidikan Nasional]. (2001a). Pedoman Pendidikan Budi Pekerti pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah: Buku I. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas [Departemen Pendidikan Nasional]. (2001b). Pedoman Penciptaan Suasana Sekolah yang Kondusif dalam Rangka Pembudayaan Budi Pekerti Luhur bagi Warga Sekolah: Buku II. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas [Departemen Pendidikan Nasional]. (2007). Kerangka Acuan Pembudayaan Nilai Pancasila Melalui Pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Jakarta: Depdiknas RI [Republik Indonesia].

Depdiknas [Departemen Pendidikan Nasional]. (2008). Penataan Suasana Sekolah Melalui PNP. Jakarta: Depdiknas.

Djahiri, A. Kosasih et al. (1998). Analisis Temuan Penelitian Pandangan Guru PPKN SLTP dan SMU Negeri di Jawa Barat serta Implementasinya terhadap Pembaharuan Kurikulum PPKn 1994. Bandung: Lab PPKN IKIP [Laboratorium Pendidikan Pancasila dan Kewargaan Negara, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan] Bandung.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Djojonegoro, Wardiman. (1996). Limapuluh Tahun Pendidikan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Durkheim, Emile. (1973). Moral Education. New York and Mac Millan: The Pree Press.

Fraenkel, Jack R. (1977). How to Teach about Values: An Analytical Approach. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Gandal, J.E. & E.S. Finn. (1992). Education for Democracy. Calabasas: CCE [Center for Civic Education].

Hadiwardoyo, Purwa. (1990). Moral dan Masalahnya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hidayat, Komaruddin. (2003). Yang Terlewatkan dalam Pendidikan. Jakarta: Pembina SBI [Sekolah Berwawasan Internasional] Madania. Juga tersedia dalam http://www.kompas.com/kompas-cetak/0502/03/opini/1538957.htm [diakses di Bandung, Indonesia: 28 Oktober 2011].

Kementerian PP dan K [Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan]. (1951). Undang-Undang No.4 Tahun 1950. Djakarta: Kementerian PP dan K.

Kementerian PP dan K [Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan]. (1955). Undang-Undang No.12 Tahun 1954. Djakarta: Kementerian PP dan K.

Kniker, Charles K. (1977). You and Values Education. Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing Company.

Kohlberg, Lawrence. (1981). Essay on Moral Development: The Philosophy of Moral Development, Volume I. San Fransisco: Harper & Row Publisher.

Kohlberg, Lawrence. (1984). Essay on Moral Development: The Psychology of Moral Development, Volume II. San Fransisco: Harper & Row Publisher.

Lickona, Thomas. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility? New York: Bantam Books.

McMillan, James H. & J.C. Schumacher. (2001). Research in Education: A Conceptual Introduction. New York: Addison Wesley Longman, Inc., fifth edition.

Megawangi, Ratna. (2005). Membangun SDM Indonesia Melalui Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD [Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar].

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, edisi revisi.

Pikiran Rakyat [surat kabar]. Bandung: 29 Juli 2005.

Purpel, D. & K. Ryan. (1976). Moral Education: It Comes with the Territory. Barkeley, California: McCulchan Publishing.

Puspoprodjo, W. (1999). Filsafat Moral: Kesusilaan dalam Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka Grafika.

Raths, Louis et al. (1978). Values and Teaching: Working with Values in the Classroom. Columbus, USA: Charles E. Merril Publishing Company.

Saepudin, Edi. (2005). “Pendidikan Nilai-Moral Terpadu dalam Pembentukan Perilaku Anak Prasekolah”. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan. Bandung: Program Studi Pendidikan Umum/Nilai SPs UPI [Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia].

Setiardja, Gunawan A. (1990). Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Setneg RI [Sekretariat Negara Republik Indonesia]. (1966). Keputusan Presiden RI No.145 Tahun 1965. Djakarta: Setneg RI.

Simon, S.B., L. Rath & M. Herminn. (1978). Values Clarification: A Handbook of Practical Strategies for Teacher and Student. New York: Dodd, Mead & Company.

Soedijarto. (2004). Kurikulum, Sistem Evaluasi, dan Tenaga Pendidikan sebagai Unsur Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional. Jakarta: Penerbit UNJ [Universitas Negeri Jakarta].

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI [Universitas Pendidikan Indonesia] dan Rosda Karya.

Sumartana. (1994). “Keluarga dan Perubahan Masyarakat” dalam surat kabar Kompas. Jakarta: 25 Maret.

Tester, Keith. (2003). Media, Budaya, dan Moralitas.Yogyakarta: Penerbit Juxtapose.

Tholkhah, Imam. (2008). Menciptakan Budaya Beragama di Sekolah. Jakarta: Al-Ghazali Center.

UNESCO [United Nations for Education, Scientific and Cultural Organization]. (1996). International Commision on Education for the Twenty First Century. Bangkok, Thailand: UNESCO.

Winataputra, Udin S. (1999a). Civic Education Classroom as a Laboratory for Democracy. Bandung: CICED.

Winataputra, Udin S. (1999b). Profilling the Citizen of the Future and the Proficiencies Required for the New Age: An Indonesian Case. Bangkok, Thailand: UNESCO-ACEID.

Winataputra, Udin S. (1999c). Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Bandung: CICED.

Winataputra, Udin S. (2000). Pendidikan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia sebagai Wahana Demokratisasi: Perspektif Metodologi. Jakarta: Penerbit UT [Universitas Terbuka].

Winecoff, Herbert L. & C. Bufford. (1985). Towards Improved Instruction: A Curriculum Development Handbook for Instructional School. New York: AISA.




SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.