A Multicultural Approach in Arabic Language Teaching: Creating Equality at Indonesian Pesantren Classroom Life

Ismail Suardi Wekke, Maimun Aqsha Lubis

Abstract


ABSTRAK: Pendidikan multikultural merupakan istilah yang popular untuk menjelaskan pendidikan keberagaman. Penelitian ini berusaha menjelaskan berbagai praktek dan proses pembelajaran di pesantren yang diciptakan untuk mengurangi praduga dan diskriminasi. Selain itu program tersebut juga dijalankan untuk melakukan kesempatan yang sama dan keadilan sosial bagi semua siswa. Akhirnya, penelitian ini berusaha menjelaskan tentang kurikulum yang disusun diseputar konsep-konsep dasar bagi setiap suku dari beberapa kelompok yang berbeda. Pesantren yang berlokasi di Sulawesi Selatan dijadikan fokus penelitian, denga design penelitian yang bersifat kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil wawancara dan observasi di lapangan. Penelitian ini menunjukan bahwa pemegang wewenang di pesantren bekerja keras untuk menyatukan visi dan berbagai praktek yang berhubungan dengan konsep multikulturalisme dimana para guru menggunakan contoh-contoh dan isi dari beragam budaya untuk menggambarkan prinsip-prinsip dan teori-teori utama dalam pelajaran dan ilmu mereka. Maka para guru dapat memahami pendidikan multikultural sebagai pendekatan isi dalam kasus pengajaran bahasa Arab. Adalah pesantren dengan budaya dan organisasinya yang mengembangkan persamaan kelas sosial, ras dan gender, sejalan dengan konsep pendidikan multikulturalisme.

Kata-kata kunci: pendidikan multikultur, keadilan dan persamaan, serta peranan pesantren.

About the Authors: Ismail Suardi Wekke is a Student of International Program Fellowship of Ford Foundation in the Faculty of Education, National University of Malaysia (UKM). He earned his B.A.Hons. from IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Aluddin in Makassar, South Sulawesi, Indonesia, in 1999; and the “Sarjana” degree from STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Malang, East Java, in 2002. He has conducted research on Arabic language education, gender problems and educational technology. For accademic matters, he can be reached at: iswekke@antarbangsa.net Dr. Maimun Aqsha Lubis is a lecturer at the Department of Educational Methodology and Practices, Faculty of Education, National University of Malaysia (UKM). He earned his B.A.Hons. on Islamic education from Islamic University of Saudi Arabia (UISU), Riyadh, in 1985; Master of Education degree on Arab language education from UKM Bangi in 1991; dan Ph.D. on History and Philosophy of Islamic education from UK (United Kingdom), Wales, in 2006. He has written some books, one of them was Turuq Tadris al-Lughat al-’Arabiyyah wa-I’dadu Durusiha fi-Malaysia (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2007). He can be contacted at: mal@ukm.my

How to cite this article? Wekke, Ismail Suardi & Maimun Aqsha Lubis. (2008). “A Multicultural Approach in Arabic Language Teaching: Creating Equality at Indonesian Pesantren Classroom Life” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.1, No.2 [November], pp.295-310. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UPI Bandung, and UMS Kota Kinabalu, Malaysia, ISSN 1979-0112.

Chronicle of the article: Accepted (July 23, 2008); Revised (September 29, 2008); and Published (November 20, 2008).


Full Text:

PDF

References


Andersen, R. & K. Cusher. (1994). “Multicultural and Intercultural Studies” dalam C. Marsh [ed.]. Teaching Studies of Society and Environment. Sydney: Prentice-Hall.

Awang Haji Abdul Hamid, Dato Seri Setia. (2004). Perkembangan Persekolahan Agama di Negara Brunai Darussalam dari Tahun 1956 — 1984 Masihi. Berakasa: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei.

Ballantine, J.H. (2001). The Sociology of Education. New Jersey: Prentice Hall, 5th Edition.

Banks, J. (1993). “Multicultural Education: Historical Development, Dimensions and Practice” dalam Review of Research in Education, 19, hlm.3-49.

Baron, R.A. & D. Byrne. (1997). Social Psychology: Understanding Human Interaction. Boston: Allyn and Bacon.

Birch, H.A. (2001). The Concepts and Theory of Modern Democracy. London: Routledge, second edition.

Boyd, J. (1989). Equality Issues in Primary Schools. London: Paul Chapman Publishing, Ltd.

Brown, H.D. (1980). Principles of Language Learning and Teaching. New Jersey: Prentice-hall, Inc.

Burnett, G. (1994). “Varieties of Multicultural Education: An Introduction” dalam Eric Clearinghouse on Urban Education: Digest, 98.

Dewantara, Ki Hadjar. (1946). Dasar-dasar Pembaharoean Pengadjaran. Jogjakarta: Madjelis Loehoer Persatoean Taman Moerid.

Dewantara, Ki Hadjar. (1936). Dasar-dasar Pendidikan. Jogjakarta: Madjelis Loehoer Persatoean Taman Moerid.

Dhofier, Zamakhsyari. (1986). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES, six edition.

Feisal, Jusuf Amir. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

Fraire, Paulo. (1999). Pendidikan Pendidikan: Budaya, Kekuasaan dan Kebebasan. Translation. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fraire, Paulo. (2000). Pendidikan sebagai Proses. Translation. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hanurawan, F. & A.M. Diponogoro. (2005). Psikologi Sosial Terapan dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan Press.

Hasan. (1996). “Multicultural Issues and Human Resources Development”. Kertas Kerja disampaikan dalam International Conference on Issues in Education of Pluralistic Societies and Responses to the Global Challenges Towards the Year 2020.

Hidayat, Rachmad. (2004). Ilmu yang Seksis. Yogyakarta: Jendela.

Ismail, Faisal. (1999). “PKB, Pesantren dan Komunikasi Politik” dalam suratkabar Kedaulatan Rakyat. Yogyakarta: 10 Juli.

Lacar, L.Q., G.T. Puno & N.T. Moner. (1986). Madrasah Education in the Phillipnes and its Role in National Integration. Illigan City: MSU-IIT.

Madjid, Nurcholish. (1990). Islam: Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan.

Madmarim, Hasan. (2002). The Pondok & Madrasah in Patani. Bangi: Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, second edition.

Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.

Mas’ud, Abdurrahman, (2004). Intelektual Pesantren, Perhelatan Agama dan Tradisi. Yogyakarta: LKiS.

Masyhud, Sulthon & Moh. Khusnurdilo. (2003). Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

McLean, B. (1991). “Multicultural Studies” in C. Marsh [ed.]. Teaching of Social Studies and Environment. Sydney: Prentice Hall.

Moos, R.H. (1979). Evaluating Educational Environments. San Fransisco: Josey-Bass Publishers.

Pelly, Usman & Asih Menanti. (1994). Teori-teori Sosial Budaya. Jakarta: Depdikbud RI.

Oliver, J.P. & C. Howley. (1992). “Charting New Maps: Multicultural Education in Rural Schools” dalam ERIC Clearinghouse on Rural Education and Small School: Digest. ED 348196.

Qasmi, M.S. (2005). Madrasa Education Framework. India: Manak Publications PVT. LTD.

Rahardjo, Dawan [ed.]. (1985). Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta:LP3ES, cetakan keempat.

Ritzer, George & D.J. Goodman. (2003). Teori Sosiologi Moderen. Terjemahan. Jakarta: Prenada Media, edisi keenam.

Robbins, Stepen P. (1996). Organizational Behavior. Alih bahasa oleh Hadyana Pujaatmaka, Perilaku Organisasi, Jilid I & II. Yogyakarta: Aditya Media.

Perilaku Organisasi, Jilid II. Yogyakarta: Aditya Media.

Rosnani Hashim. (2004). Educational Dualism in Malaysia. Kuala Lumpur: Oxford University Press, second edition.

Schroeder, R. (1992). Max Weber and The Sociology of Culture. London: Sage Publications.

Shaleh, Abd. Rachman. (1982). Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Sleeter, C.E. & C.A. Grant. (1988). Making Choices for Multicultural Education: Five Approaches to Race, Class and Gender. New York: Macmillan Publishing Company.

Sorokin, Pitirim. (1947). Society, Culture and Personality. New York: Harper & Row.

Tilaar, H.A.R. (1999). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Indonesia Tera.

Vygotsky, L.S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychologichal Processes. Scribner, Sylvia: Souberman, Ellen.

Yasmadi. (2002). Modernisasi Pesantren. Jakarta: Ciputat Press.

Yunus, Mahmud. (1966). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Mutiara Jakarta.

Zainul, Asmawi. (2008). “Locus of Control, Self-Esteem dan Tes Baku” in Historia: Journal of Historical Studies. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, Special Edition I [February], pp.1-12.




SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.