Pendidikan Karakter dan Multikultural: Pilar-pilar Pendidikan dan Kebangsaan di Indonesia

Maryaeni Maryaeni

Abstract


IKHTISAR: Pendidikan karakter akan berhasil seiring dengan pendidikan multikultural, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai universal. Pendidikan karakter, melalui proses pendidikan multikultural, akan menghasilkan manusia yang bermutu, berakhlak mulia, dan berkepribadian, yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan sosial, emosi, dan religiusitas. Pendidikan karakter dan multikultural, dengan demikian, merupakan dua hal yang penting bagi bangsa Indonesia. Pendidikan karakter akan bermuara pada kepribadian yang khas, sementara pendidikan multikultural merupakan pendekatan yang progresif dalam rangka transformasi pendidikan untuk merespons kritik dan kebijakan serta praktek pendidikan secara umum. Bisa dikatakan bahwa hasil pendidikan multikultural adalah terbentuknya karakter yang diharapkan oleh empat pilar pendidikan dari UNESCO (United Nations for Educational, Scientific, and Cultural Organization); dan implementasinya di Indonesia dapat diwujudkan untuk mengamalkan Pancasila, mencapai cita-cita dalam UUD (Undang-Undang Dasar) 1945, menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan mempererat kebersamaan dan kekompakan masyarakat Indonesia seperti diinginkan oleh semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda namun tetap satu juga.

KATA KUNCI: Pendidikan karakter, pendidikan multikultural, kesatuan dalam keragaman, serta empat pilar pendidikan dan kebangsaan di Indonesia.

ABSTRACT: This paper entitled “Character and Multicultural Educations: The pillars of Education and Nationalism in Indonesia”. Character education will be managed in line with multicultural education, in which it is containing the universal values. Character education, through the process of multicultural education, will produce quality human, noble, and personality, which is not only accentuated to intellectual but also rely on social intelligence, emotional, and religiosity. Character education and multicultural, however, are two things that are important to the nation of Indonesia. Character education will lead to the distinctive personality, while multicultural education is a progressive approach to the transformation of education in order to respond to criticism and education policies and practices in general. It can be said that the result of multicultural education is the formation of character education as expected by the four pillars of UNESCO (United Nations for Educational, Scientific, and Cultural Organization); and its implementation in Indonesia can be realized for implementing the Pancasila, achieving the ideals based on the Constitution 1945, maintaining the integrity of the Unitary State ofthe Republic of Indonesia, and strengthen the unity and cohesiveness of Indonesian society as desired by the state motto, Unity in Diversity, or it is different but still one too.

KEY WORD: Character education, multicultural education, unity in diversity, and four pillars of education and nationalism in Indonesia.

About the Author: Prof. Dr. Maryaeni adalah Guru Besar di Jurusan Sastera Indonesia, Fakultas Sastera UM (Universitas Negeri Malang), Jalan Semarang No.5 Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis dapat dihubungi dengan alamat emel: maryaenium@gmail.com

How to cite this article? Maryaeni. (2013). “Pendidikan Karakter dan Multikultural: Pilar-pilar Pendidikan dan Kebangsaan di Indonesia” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.3(2) December, pp.129-138. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290.

Chronicle of the article: Accepted (October 9, 2013); Revised (November 10, 2013); and Published (December 15, 2013).


Full Text:

PDF

References


Adams, Cindy. (1966). Bung Karno, Penjambung Lidah Rakjat Indonesia: Sebuah Otobiografi sebagaimana Ditjeritakan kepada Cindy Adams. Djakarta: Penerbit Hadji Mas Agung.

Ahmad Wani, Hilal & Andi Suwirta. (2013). “Ethnic Conflict in Nigeria: A Need for True Federalism” dalam TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.5(1) October. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, ASPENSI, and UVRI Makassar, pp.57-70.

Anwar, Chairil. (2000). Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat, pertama terbit tahun 1949.

Banks, J.A. (2004). “Multicultural Education: Historical, Development, Dimensions, and Practice” in J.A. Banks [ed]. Handbook of Research on Multicultural Education. San Fransisco: Jossey-Bass.

Gorski, Paul C. (2010). “The Challenge of Defining Multicultural Education”. Tersedia [online] juga di http://www.edchange.org/multicultural/initial.html [diakses di Malang, Jawa Timur: 15 Maret 2012].

http://id.wikipedia.org/wiki/Gombloh [diakses di Malang, Jawa Timur: 15 April 2012].

Maryaeni. (2013). “Pendidikan Multikultural: Keragaman dalam Keseragaman”. Tersedia [online] juga di http://www.maryaeni.com/pendidikan-multikultural-keragaman-dalam-keseragaman.html [diakses di Malang, Jawa Timur: 15 April 2013].

MPR RI [Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]. (1988). GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) dan Ketetapan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Tahun 1988. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

Muhammad, Nur. (2013). “Empat Pilar Pendidikan Menurut UNESCO dan Lima Pilar Pendidikan di Indonesia”. Tersedia [online] juga di http://nurs07.blogspot.com/2012/10/empat-pilar-pendidikan-menurut-unesco.html [diakses di Malang, Jawa Timur: 15 April 2013].

Putri, Rizkyana Z. (2010). “Pendidikan Berbasis Pembangunan Karakter”. Tersedia [online] juga di http://putrizkyana.blogspot.com [diakses di Malang, Jawa Timur: 15 Maret 2012].

Sadker & Sadker. (1982). Sex Equity Handbook for Schools. New York: Longman.

Suyanto. (2000). Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Penerbit Adicita.

Tjeltveit, Alan C. (2000). “Natural Moral Sense as Basis for Professional Ethics: An Important Proposal but Unlikely to Produce Excellence” dalam Journal of Psychology and Theology. Canada: Rosemead School of Psychology Publisher.

TPS [Tim Puspa Swara]. (2007). Kumpulan Lagu Nasional, Persembahan untuk Indonesiaku: Plus Akor dan Riwayat Komponis Indonesia. Jakarta: Penerbit Puspa Edukasi.