Menumbuhkan Nilai Sastera bagi Pendidikan Anak

Aan Hasanah, Dadan Wahyudin

Abstract


IKHTISAR: Sastera merupakan cakrawala pembuka minat dan bakat seorang anak. Anak, dalam hal ini, merupakan pembaca karya sastera. Dengan menyimak dan membaca karya sastera (puisi, prosa, atau drama), pembaca sebagai penikmat sastera ikut berpetualang ke dunia imajinatif yang tidak terdapat dalam kehidupan nyata dan yang semula tidak terbayangkan. Karya sastera yang hadir tidak akan terlepas dari tujuannya, yaitu untuk pembentukan pribadi dan jatidiri bangsa. Hal ini, tentunya, perlu dipupuk sejak kanak-kanak. Bergaul dengan sastera, anak-anak memperoleh berbagai manfaat serta nilai untuk dirinya sendiri. Sastera memberikan kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan terhadap anak-anak. Nilai seperti inilah yang akan tercapai, manakala sastera dapat memperluas cakrawala anak dengan cara menyajikan pengalaman-pengalaman baru dan wawasan-wawasan baru. Oleh karena itu, anak-anak perlu menemukan kegembiraan dalam buku-buku yang mereka baca atau dengar. Para pembimbing dan orang tua seyogyanyalah harus memupuk dan menumbuhkembangkan apresiasi-baca dan apresiasi-sastera anak-anak. Di dalam karya sastera, pembaca akan menemukan segudang nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

KATA KUNCI: Sastera anak, karya sastera, imajinatif, horison, nilai sastera, menyimak dan membaca, wawasan dan pengalaman baru, serta jatidiri bangsa.

ABSTRACT: “Growing the Literature Value to the Children Education”. Literature is a horizon opener interests and talents of a child. Children, in this case, are a literary reader. By listening and reading literature (poetry, prose, or drama), as a reader of literary lovers come into the world imaginative adventure that does not exist in real life and previously unimaginable. Literary works that would not be present regardless of its purpose, namely for the establishment of personal and national identity. Of course, it needs to be nurtured since childhood. Mingling with the literature, the children gain a variety of benefits and value for himself. Literature gives pleasure, excitement, enjoyment of children. Values such as these will be achieved, when literature can expand the horizons of children by presenting new experiences and new insights. Therefore, children need to find joy in the books they read or hear. The counselors and parents being understood must cultivate and develop the appreciation and the appreciation read children's literature. In the literature, the reader will find practical value that can be applied in real life daily.

KEY WORD: Children literature, literary, imaginative, horizon, literary value, listening and reading literature, new experiences and insights, and national identity.

About the Authors: Aan Hasanah, M.Pd. dan Dadan Wahyudin, M.Pd. adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastera Indonesia, Pascasarjana UNSUR (Universitas Suryakancana) Cianjur, Jalan Pasir Gede Raya, Belakang RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: hasanah86_unsur@yahoo.co.id dan dadan_w123@yahoo.co.id

How to cite this article? Hasanah, Aan & Dadan Wahyudin. (2014). “Menumbuhkan Nilai Sastera bagi Pendidikan Anak” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol. 4(1) June, pp.13-24. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UNSUR Cianjur, ISSN 2088-1290.

Chronicle of the article: Accepted (April 5, 2014); Revised (May 20, 2014); and Published (June 29, 2014).


Full Text:

PDF

References


Aminuddin. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Bunanta, Murti. (2008). Memilah, Memilih, dan Memanfaatkan Penelitian Cerita Rakyat Anak dan Remaja dalam Metodologi Kajian Sastra Lisan. Jakarta: Penerbit ATL.

Faidi, Achmad. (2013). Tutorial Mengajar untuk Mengaktifkan Otak Kanan dan Kiri. Yogyakarta: Diva Press.

Kemendiknas RI [Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra: Kegiatan Naskah Bahan Kerjasama, Informasi, dan Publikasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementrian Pendidikan Nasional.

Lukens, Rebecca J. (2003). A Critical Handbook of Children’s Literature. New York: Longman.

Musthafa, Bachrudin. (2008). Teori dan Praktik Sastra. Jakarta: Cahaya Insan Sejahtera.

Noor, Rohinah M. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra: Solusi Pendidikan Moral yang Efektif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurgiyantoro, Burhan. (2005a). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, Burhan. (2005b). “Tahapan Perkembangan Anak dan Pemilihan Bacaan Sastra Anak” dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th.XXIV, No.2 [Juni].

Pradotokusumo, Partini Sardjono. (2005). Pengkajian Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rahmanto, B. (1996). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Rusyana, Yus. (1982). Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang.

Supriyadi. (2006). Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan, Henry Guntur. (2005). Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Penerbit Angkasa.

Winataputra, Udin S. et al. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit UT [Universitas Terbuka].

Zaidan, Abdul Rozak. (2009). GM Berpuisi dengan Ironi. Jakarta: Bukupop.

Zain, Azzah. (2007). Al-Qur’an: Puncak Selera Sastra. Surakarta: Ziyadbooks.