Perspektif Kebijakan Pembangunan Olahraga dalam Era Demokrasi dan Kepemimpinan Nasional di Indonesia

Amung Ma’mun

Abstract


IKHTISAR: Makalah ini menjelaskan posisi pembangunan olahraga dalam perspektif kebijakan makro, yaitu menyangkut visi, misi, dan horison pemikiran para pemimpin, baik pada era kepemimpinan Orde Lama (1959-1966), Orde Baru (1966-1998), maupun Orde Reformasi (1998 — sekarang). Pembangunan karakter bangsa telah menjadi kerangka berpikir kepemimpinan di era Orde Lama dan dapat dijelaskan dalam kaitannya dengan kebijakan pembangunan olahraga. Demikian pula, peningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yang menjadi kerangka berpikir kepemimpinan di era Orde Baru, telah melahirkan suatu telaahan yang lebih berpijak pada masyarakat luas sebagai partisipan dalam kegiatan keolahragaan. Lahirnya kepemimpinan di era Reformasi telah mengambil jalan tengah, bagaimana kerangka berpikir pada dua era sebelumnya disatupadukan menjadi kerangka berpikir baru. Akan tetapi, dalam prakteknya masih belum sepenuhnya berhasil. Pemaknaan olahraga masih mengemuka dalam rangka berpartisipasi di multievent keolahragaan, baik dalam lingkup bangsa-bangsa Asia Tenggara, Asia, maupun dunia. Akhirnya, kebijakan pembangunan keolahragaan lima tahun ke depan (2015-2019) perlu mempertajam pentingnya pembangunan keolahragaan untuk meningkatkan kualitas kehidupan publik, selain tetap untuk meningkatkan prestasi olahraga.

KATA KUNCI: Pembangunan olahraga, kebijakan makro, era kepemimpinan nasional, demokrasi, reformasi, kualitas kehidupan publik, dan prestasi olahraga nasional.

ABSTRACT: The Perspective of Sport Development Policy in the Era of Democracy and National Leadership in Indonesia”. This paper describes the position of sport development in the perspective of macro policy, which strongly connected with the vision, mission, and insightful horizon of the leaders, both in the era of the Old Order (1959-1966), the New Order (1966-1998), and in the Reform Order (1998 to date). Nation and character building had been a strong thinking framework of the Old Order leaders and can be explained broadly in the connection with the sport development policy. Likewise, the leaders of the New Order, that had been emphasizing the slogan of intact human development, had utilized the sport policy to broaden participation level of the Indonesian people to do sport as the life style. The rise of the Reform Order leaders had been implemented as the middle pathway on how the two previous policies elegantly combined to generate a new thinking framework. Unfortunately, the policy in the practical level has not been succeeding. The meaning of sport in this era is still strongly directed to excel in many international multy-events games, such as SEA (South East Asian) Games, Asian Games, or Olympic Games. Finally, the policy of sport development to be proposed for the five years from now (2015-2019), in which the paradigm of the sport development for improving the lives quality of the public is emphasized, beside constancy to support the high performance sport.

KEY WORD: Sport development, macro-policy, national leadership era, democracy, reform, quality of people life, and national sport performance.

About the Author: Dr. Amung Ma’mun adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI (Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung; dan sekarang diperbantukan sebagai Staf Ahli Bidang Informasi dan Komunikasi KEMENPORA RI (Kementerian Pemuda dan Olahraga, Republik Indonesia) di Jakarta. Alamat e-mail: amg_mamun@yahoo.co.id

How to cite this article? Ma’mun, Amung. (2014). “Perspektif Kebijakan Pembangunan Olahraga dalam Era Demokrasi dan Kepemimpinan Nasional di Indonesia” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.4(2) December, pp.131-146. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, FKIP UNSUR Cianjur, and FPOK UPI Bandung, ISSN 2088-1290.

Chronicle of the article: Accepted (October 20, 2014); Revised (November 20, 2014); and Published (December 27, 2014).


Full Text:

PDF

References


Disorda [Dinas Olahraga dan Pemuda]. (2009). Rencana Strategis Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat. Bandung: Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat.

Forneris, T., M. Camiré & P. Trudel. (2012). “The Development of Life Skills and Values in High School Sport: Is There a Gap between Stakeholder's Expectations and Perceived Experiences?” dalam International Journal of Sport & Exercise Psychology, 10(1), hlm.9‐23. Doi: 10.1080/1612197X.2012.645128.

HMC [Health Ministry of Canada]. (1998). Improving the Health of Canadians through Active Living. Ottawa: Health Ministry of Canada.

Hylton, Kevin & Peter Bramham. (2010). Sports Development: Policy, Process, and Practice. London and New York: Routledge Taylor & Francis Group.

Kemenegpora RI [Kementerian Negara, Pemuda, dan Olahraga Republik Indonesia]. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Biro Humas Kemenegpora RI.

Kemenpora RI [Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia]. (2010). Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga, Tahun 2010-2014. Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Lemhannas RI [Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia]. (2006). Modul 3: UUD ’45 Amandemen dan Sosialisasinya. Jakarta: Pokja Adhoc TPM-PJJBS Ideologi, Lemhannas RI.

Lutan, Rusli. (2003). Olahraga, Kebijakan, dan Politik: Sebuah Analisis. Jakarta: Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga, Direktorat Jenderal Olahraga, Departemen Pendidikan Nasional.

Ma’mun, Amung. (2011). Kepemimpinan dan Kebijakan Pembangunan Olahraga: Modul. Bandung: Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI [Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia].

Ma’mun, Amung. (2014). “Implementasi Kebijakan Berbagai Program Pembangunan Olahraga: Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan”. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional di FPOK UPI [Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia] Bandung.

Mutohir, Toho Cholik. (2002). Gagasan-gagasan tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Surabaya: UNESA [Universitas Negeri Surabaya] University Press.

Nugroho, Heru. (2012). “Demokrasi dan Demokratisasi: Sebuah Kerangka Konseptual untuk Memahami Dinamika Sosial-Politik di Indonesia” dalam Jurnal Pemikiran Sosiologi, Vol.1, No.1 [Mei], ISSN 2252-570X. Yogyakarta: Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM [Universitas Gadjah Mada].

Nugoro, Riant. (2011). Public Policy: Kebijakan Publik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Ogi, Adolf. (2005). “Presentation of the Final Report of the International Year of Sport and Physical Education 2005 to UN Secretary-General Kofi Annan and President of the General Assembly Jan Eliasson”. Available [online] also at: http://www.un.org/sport2005/resources/statements/special_adviser_statement.pdf [diakses di Bandung, Indonesia: 9 September 2014].

Saunders, W.B. (1977). Dorland’s Pocket Medical Dictionary. New York: Dorland Press.

Setjen MPR RI [Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]. (2007). Amandemen UUD ’45: Perubahan Pertama s/d Keempat dalam Satu Naskah. Jakarta: PT Pustaka Yustisia.

Setneg RI [Sekretariat Negara Republik Indonesia]. (2004). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Jakarta: Setneg RI.

Setneg RI [Sekretariat Negara Republik Indonesia]. (2007). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Jakarta: Setneg RI.

Setneg RI [Sekretariat Negara Republik Indonesia]. (2010). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Tim Penyusun KBBI [eds]. (1995). KBBI: Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

UN [United Nations]. (2004). Sport for Development and Peace: Toward Achieving the Millenium Development Goals, Report from the United Nations Interagency Task Force on Sport for Development and Peace. Geneve: Secretary-General UN [United Nations].

UN [United Nations]. (2005). Education, Health, and Development Peace: International Year of Sport and Physical Education. Geneve: Secretary-General of UN [United Nations].

Wahyono, Sugeng Bayu. (2012). “Transformasi Kultural Menuju Demokrasi Substansial” dalam Jurnal Pemikiran Sosiologi, Vol.1, No.1 [Mei], ISSN: 2252-570X. Yogyakarta: Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM [Universitas Gadjah Mada].

WHO [World Health Organization]. (2002). World Health Report: Reducing Risk-Promoting Healthy Life. Geneve: World Health Organization.

Yudhoyono, Susilo Bambang. (2006). Menata Kembali Kerangka Kehidupan Bernegara Berdasarkan Pancasila. Jakarta: Setneg RI [Sekretariat Negara Republik Indonesia].