Bercerita dalam Kaitannya dengan Pendidikan Karakter Anak

Daud Pamungkas

Abstract


IKHTISAR: Makalah ini mendiskusikan hubungan antara cerita anak-anak dengan pembentukan karakter. Bercerita adalah sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan dalam kaitannya dengan memperkuat sikap dan karakter anak-anak yang baik. Karena anak-anak itu merupakan generasi harapan masa depan Indonesia, maka mendidik mereka dengan karakter yang kuat dan baik adalah merupakan keharusan. Dalam konteks bercerita untuk anak-anak, maka perlu difahami hal-hal berikut: kedudukan dan fungsi sosial bercerita dalam masyarakat; jenis cerita apa yang sesuai untuk dibawakan, khususnya untuk anak-anak; kapan waktu yang baik untuk bercerita kepada anak-anak; dan usaha-usaha apa yang harus dilakukan pada waktu dan setelah bercerita. Agar kegiatan bercerita itu mencapai sasaran yang diharapkan, maka perlu dilakukan secara serius sehingga ianya tidak hanya melayani anak menjelang tidur tetapi fungsi utamanya sebagai alat pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Sebagai tambahan, harus juga disadari bahwa bercerita itu merupakan perlambang cinta dan kasih-sayang orang tua kepada anak-anaknya.

KATA KUNCI: Bercerita, kisah, tujuan pendidikan, pembentukan karakter, anak-anak, keluarga, dan masyarakat Indonesia.

ABSTRACT: This paper discusses the relationship between the children’s story and the character building. Storytelling is very important for gaining the educational objectives related to enhance the good children character as well as attitude. Due to the children are as young generation for further hopefully Indonesia, to educate them with good and strong characters are a must. In the context of story for children, it has to understand as following things: the position and social function of stories in the community; what kind of stories are suitable or fairy tale brought, especially to children; when a good time to undertake to tell to the children; and what efforts should be done on time and after the talk. In order the activities of story achieved the goals, needs to be done seriously so that it is not only serving as a prelude the children to sleep, but the main function as an educational tool is also really run. In addition, it should also know that the story can be a symbolic embodiment of love and affection of parents to their children.

KEY WORD: Stories, tales, educational objectives, character building, children, families, and Indonesian society.

About the Author: Daud Pamungkas, M.Pd. adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana), Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel: daudp65@hotmail.com

How to cite this article? Pamungkas, Daud. (2012). “Bercerita dalam Kaitannya dengan Pendidikan Karakter Anak” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.2(1) Juni, pp.95-108. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290.

Chronicle of the article: Accepted (April 18, 2012); Revised (May 28, 2012); and Published (June 15, 2012).


Full Text:

PDF

References


Ampera, Taufik. (2011). “Pentingnya Bercerita dalam Pendidikan Anak pada Tingkat Taman Kanak-kanak” dalam www.tradisidongeng.blogspot.com [diakses di Cianjur, Indonesia: 20 Mei 2012].

Artikel “Cerita Anak” dalam www.akuanakmuslim.com [diakses di Cianjur, Indonesia: 9 Oktober 2011].

Artikel “Pentingnya Storytelling tentang Dharma dan Nilai-nilai Kemanusiaan bagi Perkembangan Psikologi Anak” dalam www.humanisclub.wordpress.com [diakses di Cianjur, Indonesia: 9 Oktober 2011].

Dananjaya, James. (1986). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Grafiti, edisi ke-2.

Dipodjojo, Asdi S. (1966). Sang Kantjil: Tokoh Tjerita Binatang Indonesia. Djakarta: Gunung Agung.

Hermansoemantri, Emuch. (1981). Folklore: Sebuah Pengantar terhadap Tradisi Lisan. Bandung: Sekolah Pascasarjana IKIP [Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan] Bandung.

Hidayati, Nia. (2011). “Manfaat Cerita bagi Kepribadian Anak” dalam www.niahidayati.net [diakses di Cianjur, Indonesia: 10 November 2011].

Kusmiyati, Yetti et al. (1979). Sastra Lisan Sunda: Mite, Fabel, dan Legende. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Prasetya, Izy. (2012). “Fungsi Cerita Rakyat dalam Kehidupan Sosial-Budaya” dalam www.inzpirasikuw.blogspot.com/2010/10/fungsi-cerita-rakyat-dalam-kehidupan.html [diakses di Cianjur, Indonesia: 24 Februari 2012].

Rusyana, Yus. (1978). Metode Pengajaran Sastra. Bandung: FKSS IKIP [Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan] Bandung.

Suwirta, Andi. (2004). “Atang Ruswita, Pikiran Rakyat, dan Kritik Sosial” dalam Asmawi Zainul & Didin Saripudin [eds]. 50 Tahun Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, 1954-2004: Mozaik Pemikiran tentang Sejarah, Pendidikan Sejarah, dan Budaya. Bandung, Indonesia: Historia Utama Press.

www.ceritakecil.com [diakses di Cianjur, Indonesia: 9 Oktober 2011].

www.ceritaanak.net [diakses di Cianjur, Indonesia: 20 Oktober 2011].

www.dongeng.org [diakses di Cianjur, Indonesia: 29 Oktober 2011].